DAMPAK ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) TERHADAP MANAJEMEN BISNIS DI ERA DIGITAL: PELUANG ATAU ANCAMAN?

Blog Single

Di era digital yang semakin maju, transformasi teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas bisnis. Salah satu teknologi yang paling banyak dibicarakan dan digunakan saat ini adalah Artificial Intelligence (AI).
AI bukan hanya sekadar tren, tetapi telah menjadi alat strategis dalam berbagai aspek manajemen bisnis. Namun, seiring dengan banyaknya manfaat, muncul pula tantangan dan pertanyaan etis terutama dalam konteks bisnis syariah.

Apa Itu AI dan Bagaimana Perannya dalam Dunia Bisnis?

Artificial Intelligence (AI) adalah kecerdasan buatan yang memungkinkan mesin berpikir dan mengambil keputusan seperti manusia. Teknologi ini bekerja dengan menganalisis data, mengenali pola, serta memberikan rekomendasi atau solusi tertentu secara otomatis. Dalam praktik manajemen bisnis, AI telah digunakan untuk:

  • Otomatisasi pekerjaan rutin (seperti entri data dan sistem inventory
  • Layanan pelanggan berbasis chatbot
  • Analisis perilaku konsumen dan tren pasar
  • Personalisasi strategi pemasaran dan rekomendasi produk

Kehadiran AI telah mempercepat proses kerja, meningkatkan produktivitas, dan memberikan keunggulan kompetitif terutama bagi pelaku usaha digital.

Peluang dan Resiko yang Ditawarkan AI dalam Bisnis

Penggunaan AI memberikan banyak peluang yang menjanjikan, di antaranya:

  1. Efisiensi waktu dan biaya operasional
    Banyak pekerjaan yang sebelumnya dilakukan secara manual kini bisa diselesaikan lebih cepat dengan bantuan AI.
  2. Pengambilan keputusan berbasis data
    AI mampu menganalisis data besar (big data) untuk membantu pengambilan keputusan yang lebih akurat.
  3. Pemahaman terhadap konsumen
    Dengan AI, perusahaan dapat lebih mudah memahami kebutuhan dan perilaku konsumen secara personal.
  4. Mendorong inovasi bisnis digital
    AI memungkinkan munculnya ide-ide kreatif dan pendekatan baru dalam pengembangan produk atau layanan.

Bagi mahasiswa MBS, ini menjadi peluang untuk memanfaatkan teknologi dalam membangun usaha yang berbasis nilai-nilai syariah, seperti kejujuran, efisiensi, dan maslahat. Meskipun menjanjikan, penggunaan AI dalam bisnis juga memiliki risiko, seperti:

  • Ketergantungan pada teknologi yang bisa mengurangi kemampuan berpikir analitis secara manual.
  • Pengurangan tenaga kerja manusia, karena beberapa peran bisa digantikan oleh mesin.
  • Bias algoritma, yang dapat memunculkan ketidakadilan dalam proses pengambilan keputusan.
  • Penyalahgunaan data pribadi, terutama jika tidak ada kontrol dan regulasi yang memadai.

Tantangan terbesar adalah bagaimana penggunaan AI tetap berada dalam koridor etika dan prinsip-prinsip syariah. Teknologi harus digunakan secara transparan, bertanggung jawab, dan tidak merugikan pihak lain. Artificial Intelligence memang memberikan banyak manfaat dalam dunia bisnis, namun juga menghadirkan risiko yang perlu diantisipasi. Bagi mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah, penting untuk bersikap adaptif terhadap perkembangan teknologi, tanpa melupakan nilai-nilai etis dan spiritual yang menjadi fondasi utama. Kita tidak bisa menolak kehadiran AI, tapi kita bisa menentukan bagaimana kita menggunakannya. Apakah untuk membangun bisnis yang lebih berkualitas, atau sekadar mengejar efisiensi tanpa memikirkan keberkahan.

 

REFERENSI

Tarigan, Nina Esikelta, Fitria Rahmatul Laili, Tegar Samudra Hidayat, and Rusdi Hidayat. “Membangun Keunggulan Bisnis Digital?: Sinergi Perencanaan Sumber Daya Manusia Strategis Dan Artificial Intelligence.” Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 4, no. 1 (2024): 179–85. https://jurnalfkip.samawa-university.ac.id/karya_jpm/index.

 

 

Share this Post1: